JT – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, membatalkan permohonan pemindahan penahanan ke Rutan Salemba karena merasa nyaman dan akrab dengan para tahanan lain di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Mas Hasto sudah menyatu dengan teman-teman warga Merah Putih (Rutan KPK). Beliau juga membangun tradisi seperti olahraga pagi, menyanyikan lagu wajib, dan berdiskusi tentang tokoh bangsa serta isu politik," ujar politikus PDIP Guntur Romli di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (27/3).
Baca juga : BPJPH: Produk Nonhalal Boleh Dipasarkan dengan Syarat Tertentu
Dengan demikian, permohonan pemindahan yang sebelumnya disampaikan kuasa hukumnya, Ronny Talapessy, resmi dicabut.
Dalam sidang pembacaan eksepsi pada 21 Maret lalu, Ronny menyampaikan bahwa Hasto sempat meminta dipindahkan ke Rutan Salemba agar dapat lebih mudah dikunjungi oleh kolega dan sahabat yang ingin memberi semangat. Namun, permintaan tersebut kini tidak dilanjutkan.
Hakim Ketua Rios Rahmanto sebelumnya menyatakan bahwa kunjungan dari kolega tetap dimungkinkan dengan izin khusus, asalkan nama dan identitas pengunjung disebutkan secara jelas demi alasan keamanan.
Baca juga : Penangkapan Terduga Teroris di Stasiun Solobalapan oleh Tim Densus 88
Hasto didakwa menghalangi penyidikan kasus suap yang menyeret eks caleg PDIP Harun Masiku dalam periode 2019–2024. Ia diduga memerintahkan Harun, melalui Nur Hasan (penjaga Rumah Aspirasi PDIP), untuk merendam ponsel ke dalam air guna menghindari penyitaan KPK pasca-operasi tangkap tangan terhadap anggota KPU Wahyu Setiawan.
Tak hanya itu, Hasto juga didakwa menyuruh ajudannya, Kusnadi, untuk menenggelamkan telepon genggam guna mengantisipasi penggeledahan KPK.