JT – Banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, sejak Minggu (15/12) hingga Senin dini hari mengakibatkan putusnya akses utama jalur provinsi menuju Kabupaten Trenggalek dan Pacitan. Ketinggian air mencapai 150 sentimeter, menggenangi jalan provinsi sehingga kendaraan tidak dapat melintas.
Selain memutuskan akses transportasi, banjir juga merendam fasilitas umum, termasuk sekolah, serta memaksa warga di beberapa wilayah mengungsi.
Baca juga : Kemnaker Apresiasi Pemkot Tangerang Atas Inisiatif Bursa Kerja Khusus (BKK) Award 2024
"Kondisi ini dipicu oleh meluapnya sejumlah sungai utama di Ponorogo yang tidak mampu menampung debit air akibat curah hujan tinggi," ujar Hadi Sunyoto, anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Ponorogo.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, banjir menggenangi wilayah Kecamatan Jetis, Siman, dan Ponorogo, dengan kondisi terparah di Kelurahan Kepatihan, Pekunden, dan Brotonegaran.
"Air mulai naik ke permukiman warga sekitar pukul 01.00 WIB dan meluas dengan cepat," kata Hadi. Ketinggian air di permukiman warga mencapai 50 hingga 150 sentimeter, dan BPBD bersama tim gabungan masih melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak.
Baca juga : Abrasi Pantai di Palabuhanratu Sebabkan Puluhan Rumah Rusak, Warga Mengungsi
Upaya evakuasi dan distribusi bantuan logistik ke lokasi terdampak terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo bersama tim gabungan dari TNI, Polri, dan relawan.
Sementara itu, BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di Ponorogo dalam beberapa hari ke depan, sehingga masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. * * *