JT - Pimpinan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan para penyedia jasa angkutan transportasi darat, laut, dan udara untuk siap menghadapi potensi cuaca ekstrem selama arus mudik Lebaran.
"Kami mengimbau seluruh pemudik, penyedia jasa transportasi, dan operator transportasi untuk waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem selama arus mudik,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.
Baca juga : Kemendikbud Membawa Warisan Budaya Indonesia Lebih Dekat ke Pengguna Transum
Dwikorita menjelaskan bahwa BMKG membagi kondisi cuaca selama arus mudik menjadi tiga fase yang harus diwaspadai: mulai dari periode sepekan sebelum Lebaran Idul Fitri, pada tanggal 3-9 April 2024, di mana BMKG memperkirakan wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang.
Periode kedua, selama seminggu Lebaran, yaitu pada tanggal 10-16 April 2024, diperkirakan kondisi cuaca di Indonesia secara umum cerah hingga berawan.
Selanjutnya, periode ketiga, atau seminggu setelah Lebaran, pada tanggal 17-23 April 2024, BMKG memperkirakan Indonesia bagian utara dan tengah berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang.
Baca juga : Kemenkes: 8.362 Fasilitas Kesehatan Terkoneksi dengan SATUSEHAT
Meskipun demikian, Kepala BMKG menegaskan bahwa kondisi cuaca bisa berubah menjadi ekstrem sewaktu-waktu karena dinamika atmosfer di Indonesia yang sangat dinamis, dipengaruhi oleh bibit siklon tropis ataupun siklon tropis yang terjadi di Samudra Hindia, masuk perairan selatan Indonesia.
BMKG berharap pemudik atau penyedia jasa bisa aktif memantau informasi dan kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan. Khusus bagi pengguna dan penyedia jasa pelayaran kapal laut, jika kondisi cuaca buruk, sebaiknya menunda perjalanan untuk keselamatan.