JT – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara melalui Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) menyatakan banjir rob yang merendam pemukiman di kawasan Muara Angke terjadi akibat belum terpasangnya tanggul laut secara memadai.
"Air yang merendam pemukiman berasal dari limpasan air laut yang meluap ke daratan," kata Kepala Seksi Drainase Suku Dinas SDA Jakarta Utara, Yudo Widiatmoko, di Jakarta, Rabu (30/4).
Baca juga : 2.317 Pemudik Kembali ke Jakarta Lewat Terminal Lebak Bulus
Yudo menjelaskan, ketinggian tanggul laut yang ada saat ini belum memenuhi standar, sehingga tidak mampu menahan luapan air laut.
Sebagai solusi jangka panjang, pemerintah akan mengandalkan program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), yakni pembangunan tanggul pantai dan pengembangan kawasan pesisir Jakarta.
Untuk solusi jangka pendek, pihaknya berencana meninggikan tanggul yang ada. Pemasangan tanggul tambahan ini dijadwalkan mulai Agustus atau September 2025.
Baca juga : 37 Ekor Kambing Hangus dalam Kebakaran di Jakarta Barat
"Tanggul ini diharapkan dapat mencegah air laut masuk saat banjir rob," ujar Yudo.
Sementara itu, di kawasan Pluit Karang Ayu dan Pluit Muara Karang, Suku Dinas SDA tengah membangun tanggul baru menggunakan beton bertulang sepanjang 217 meter dengan ketinggian tiga meter. Proyek ini ditargetkan rampung pada Agustus atau September tahun ini.