JT - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengharuskan anak-anak yang telah mendapatkan imunisasi polio untuk tetap mengikuti Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang akan diselenggarakan pada Juli dan Agustus 2024.
"Anak-anak yang sudah mendapatkan imunisasi polio tetap harus ikut PIN Polio 2024 yang dimulai pada 23 Juli," ujar dr. Budi Setiawan, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, dalam seminar daring "Strategi Pelaksanaan PIN Polio DKI Jakarta 2024".
Baca juga : Begal Payudara di Jalan Sukapura, Cilincing: Dua Wanita Jadi Korban
PIN Polio 2024 bertujuan untuk melindungi anak dari virus polio yang terdeteksi saat ini, menghentikan penyebarannya, dan mencegah terjadinya kejadian luar biasa (KLB). Kegiatan ini ditargetkan untuk anak berusia 0-7 tahun yang akan menerima vaksin polio tetes sebanyak dua dosis, yakni dosis pertama pada 23-29 Juli dan dosis kedua pada 6-12 Agustus 2024.
Budi menjelaskan bahwa pemberian dua dosis vaksin dengan rentang waktu minimal dua minggu akan mematangkan kekebalan tubuh anak. Ia mengajak masyarakat untuk memastikan anggota keluarga yang berusia di bawah delapan tahun mendapatkan imunisasi polio di lokasi-lokasi yang telah disediakan, seperti sekolah, puskesmas, dan posyandu.
"Dua hari pertama, yaitu 23 dan 24 Juli, sangat penting, terutama di tempat anak berkumpul, dengan target 50 persen anak-anak 0-7 tahun sudah mendapatkan imunisasi tetes," tambahnya.
Baca juga : TransJakarta Siapkan Kantong Parkir dan Tambah Armada untuk Misa Agung Bersama Paus Fransiskus
Budi menekankan pentingnya pelaksanaan PIN Polio secara serentak di seluruh Indonesia untuk meningkatkan imunitas anak terhadap polio. Meskipun Jakarta tidak terdeteksi kasus polio, program ini tetap dilaksanakan.
Terkait efek samping, Budi menegaskan bahwa dari 250 juta dosis vaksin polio yang diberikan di seluruh dunia, tidak ditemukan efek samping serius. Sebelumnya, imunisasi polio tetes juga telah diberikan kepada sekitar 15 juta anak di beberapa provinsi, tanpa kejadian efek samping yang membahayakan.