JT - Kualitas udara di DKI Jakarta dan Medan mengkhawatirkan, dengan kedua kota tersebut masuk dalam daftar empat kota teratas dengan polusi udara terburuk di dunia pada Rabu pagi, berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir.
Pada pukul 07.00 WIB, DKI Jakarta mencatat indeks kualitas udara (AQI) sebesar 153, dengan konsentrasi partikel halus (PM 2,5) mencapai 59 mikrogram per meter kubik. Angka ini setara dengan 11,8 kali lipat dari nilai panduan kualitas udara tahunan yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga : Kepulauan Seribu Gelar Vaksinasi Gratis untuk Tekan Penularan Rabies
Sementara itu, Medan tidak kalah dengan indeks AQI yang juga mencapai 157, menempatkannya pada posisi ketiga dalam daftar kota paling berpolusi di dunia. Jakarta sendiri berada di peringkat keempat dengan angka AQI yang sama.
Beberapa wilayah di Jakarta seperti Kompleks Menteri Widya Chandra, Jeruk Purut, Kemayoran, Cilandak Barat, Kebon Jeruk, dan Kemang dilaporkan memiliki kualitas udara dalam kategori tidak sehat. Rekomendasi diberikan kepada masyarakat untuk menghindari aktivitas luar ruangan, menggunakan masker saat berada di luar, menutup jendela agar udara luar tidak masuk ke dalam ruangan, serta mempertimbangkan untuk menggunakan penyaring udara.
Meskipun demikian, menurut Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, secara keseluruhan kualitas udara untuk polusi udara PM2,5 berada pada kategori sedang dengan indeks 86. Hal ini berarti tingkat polusi sedang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia atau hewan, namun dapat mempengaruhi tumbuhan yang sensitif serta nilai estetika.
Baca juga : Pemkot Jaksel Tingkatkan Koordinasi dengan Camat untuk Pilkada Kondusif
Wilayah-wilayah seperti Bundaran HI, Kelapa Gading, Jagakarsa, dan Lubang Buaya tercatat dalam kategori udara sedang menurut penilaian tersebut. * * *