JAKARTATERKINI.ID - Dokter Paru dari Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais, Jakarta, dr. Mariska Pangaribuan, mengatakan bahwa perokok pasif memiliki empat kali lipat risiko terkena kanker paru dibandingkan dengan yang tidak terpapar asap rokok sama sekali.
"Orang yang tidak merokok, tapi menghirup asap rokok, memiliki empat kali lipat risiko terkena kanker paru dibandingkan yang tidak merokok," katanya dalam sebuah diskusi daring mengenai kanker paru yang diadakan di Jakarta pada Kamis.
Baca juga : Dokter Syaraf: Hipertensi Merusak Organ Tubuh Sebelum Muncul Gejala
Mariska menyebutkan bahwa risiko kanker paru meningkat menjadi 13 kali lipat pada perokok aktif, dibandingkan dengan orang yang tidak merokok sama sekali.
Ia menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan oleh asap rokok yang mengandung sekitar 4.000 senyawa kimia dan 400 zat berbahaya yang terhirup ke dalam jaringan epitel di paru-paru.
"Ada 43 zat karsinogenik atau zat yang bisa menyebabkan kanker, yang apabila terhirup dapat menyebabkan perubahan DNA atau kerusakan DNA pada sel, yang pada ujungnya akan menyebabkan keganasan pada sel yang rusak tersebut," ungkapnya.
Baca juga : Pilihan Serial Anime untuk Mengisi Waktu Luang Akhir Pekan
"Merokok bukanlah aktivitas sekali, tetapi berlangsung bertahun-tahun, dengan konsumsi sehari bisa mencapai satu atau dua bungkus. Lama kelamaan, sel yang telah rusak tidak akan dapat pulih lagi. Sel-sel tersebut menjadi anomali dan ganas," jelasnya.
Mariska menjelaskan bahwa sel ganas tersebut dapat terus membelah diri menjadi sel ganas yang lebih banyak lagi, sehingga kanker dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.