JAKARTATERKINI.ID - Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media telah berhasil mengukuhkan ekosistem perfilman nasional dengan pencapaian dan strategi yang kuat.
Pada tahun 2023, perfilman Indonesia mencapai puncak kebangkitannya dengan berhasilnya 50 judul film dipertontonkan di 24 festival film internasional di 18 negara. Capaian ini, menurut Direktur Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, merupakan yang tertinggi dalam sejarah perfilman nasional dan menandakan efektivitas strategi pemerintah dalam mendukung industri film.
Baca juga : Pokémon Run 2024 Bakal Ramaikan Jakarta
Untuk memperkuat ekosistem perfilman nasional, Kemendikbudristek telah memfokuskan anggarannya pada tiga strategi utama: menjaga animo penonton, meningkatkan kehadiran film Indonesia di tingkat internasional, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produksi film.
Berbagai program telah dijalankan untuk mendukung peningkatan literasi dan apresiasi film. Salah satunya adalah Indonesiana Film, sebuah lokakarya penulisan skenario dengan fokus pada pengembangan narasi lokal Indonesia. Program ini bertujuan untuk menghasilkan cerita yang kuat dengan nilai-nilai lokal dan meningkatkan pendapatan daerah tempat syuting.
Bank Naskah Indonesiana Film telah menghasilkan 33 naskah hingga saat ini. Selain itu, terdapat program lain seperti Layar Indonesiana yang menyelenggarakan kompetisi produksi film pendek untuk sineas muda, dan Lock x Full Circle Lab yang meningkatkan kapasitas penceritaan sinematik serta jaringan internasional.
Baca juga : Film Horor Pengantin Iblis Rilis Video Teaser Resmi
Kemendikbudristek juga aktif dalam mengorganisir pemutaran khusus film di berbagai kota, baik di dalam negeri maupun luar negeri, sebagai upaya untuk meningkatkan minat dan dukungan masyarakat terhadap industri film nasional.
Selain itu, Kemendikbudristek memberikan dukungan melalui travel grant untuk sineas Indonesia yang berpartisipasi di festival film internasional, serta membuka program Fasilitasi Bidang Kebudayaan kategori sinema mikro melalui bantuan Dana Indonesiana.