JT – Dokter Umum dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, dr. Luluk Susaeny, menekankan pentingnya pola hidup sehat untuk mengurangi kadar kolesterol berlebih dalam tubuh. Salah satu langkah utamanya adalah menghindari konsumsi makanan manis dan lemak jahat, serta menjaga rutinitas olahraga teratur.

"Kolesterol adalah jenis lemak yang sebenarnya memiliki fungsi penting bagi tubuh. Namun, jika kadarnya berlebih, kolesterol dapat menumpuk di pembuluh darah, membentuk plak yang menyumbat aliran darah, dan berpotensi menyebabkan kondisi serius seperti stroke dan serangan jantung," ujar Luluk dalam wicara daring di Jakarta, Jumat (11/10).

Kolesterol yang tinggi tidak hanya berbahaya bagi kesehatan jantung, tetapi juga dapat mengurangi sensitivitas insulin, yang berisiko meningkatkan gula darah dan memicu diabetes.

"Kondisi kolesterol tinggi dapat menurunkan resistensi insulin, yang nantinya bisa meningkatkan kadar gula darah dan menjadi salah satu faktor pemicu diabetes," jelas Luluk, yang juga tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Luluk menyebutkan, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi). Beberapa di antaranya tidak dapat dikendalikan, seperti faktor genetik dan penyakit tertentu, tetapi faktor gaya hidup, seperti pola makan dan aktivitas fisik, dapat diperbaiki untuk menurunkan risiko kolesterol tinggi.

"Faktor penyebab kolesterol tinggi itu beragam. Ada yang terkait dengan genetik atau riwayat penyakit, tapi juga banyak yang bisa dikoreksi, seperti gaya hidup yang kurang sehat," ungkapnya.

Untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi, Luluk menyarankan agar pasien memulai dengan mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk melakukan olahraga secara teratur, memperbanyak konsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur, serta menghindari makanan yang digoreng dan berlemak tinggi.