DECEMBER 9, 2022
BISNIS

KemenKopUKM: Credit scoring Turunkan Gagal Bayar Hingga 4 Persen

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyebut penggunaan skema credit scoring sebagai kriteria penilaian pemberian kredit dapat menurunkan kemungkinan gagal bayar nasabah atau probability of default sebanyak 4 persen.

“Beberapa riset menunjukkan dengan credit scoring yang ditambahkan data alternatif dapat meningkatkan persetujuan sebesar 10 persen dan menurunkan probability of default sebesar 4 persen dibandingkan dengan penilaian yang hanya menggunakan data konvensional,” kata Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Yulius saat konferensi pers di Kantor KemenKopUKM, Jakarta, Jumat.

Baca juga : Menparekraf: Strategi Multiprovider Avtur Bantu Harga Tiket Pesawat Lebih Murah

post-img

Deputi Yulius menjelaskan pada awalnya credit scoring hanya menggunakan data konvensional, seperti data identitas, data biro kredit dan data perbankan. Namun kini pemerintah tengah menggodok skema credit scoring menggunakan sumber data di luar data konvensional, yaitu data alternatif, seperti data jaminan sosial (BPJS), data penggunaan listrik, data transaksi e-commerce, data media sosial, data perpajakan dan data lain tersedia dari Sistem Satu Pintu (SSO).

Melalui penggambaran kebiasaan finansial UMKM secara lebih tepat tersebut, disebutnya, dapat mempermudah pelaku UMKM yang selama ini kesulitan mengakses pembiayaan karena tidak mempunyai agunan yang bisa dijaminkan.

Data alternatif credit scoring, kata Yulius, dapat menggambarkan kebiasaan UMKM secara lebih tepat, sehingga meningkatkan kepercayaan perbankan dan dapat memberikan pinjaman tanpa perlu agunan tambahan.

Baca juga : Lippo Cikarang Tbk dan Beam Mobility Luncurkan Layanan Sepeda Listrik untuk Mendukung Mobilitas Ramah Lingkungan

“Manfaat menggunakan model credit scoring yaitu dapat meningkatkan approval dan menjaga risiko, sehingga credit scoring dapat menjangkau penyaluran kepada UMKM yang unbankable atau tidak dapat mengakses pembiayaan bank, sehingga meningkatkan perluasan distribusi KUR,” ucapnya.

Tak sampai di situ, KemenKopUKM juga menilai penggunaan data alternatif dalam credit scoring juga dapat meningkatkan prediksi risiko kredit atau prediksi risiko gagal bayar untuk nasabah baru yang belum pernah akses kredit perbankan.


Tentang Kami

Jakartaterkini.id merupakan transformasi dari Media sosial Instagram Jakarta terkini, yang lahir sejak tahun 2017 silam. Melalui media online kami ingin lebih berkomitmen dalam menghadirkan beragam informasi yang lebih luas, komprehensif dan faktual.

Kami berfokus menjadi media lokal Jakarta yang terkini, sesuai dengan tag line kami, Informasi terkini di Jakarta. Dibawah naungan JTN Media kami terus beradaptasi dalam segala aspek sesuai dengan perkembangan sosial terkini. Selain itu kami juga terus melakukan inovasi terhadap perkembangan teknologi agar dapat memenuhi keinginan khalayak dalam mengakses informasi.

Kami adalah media yang Independent dengan mengedepankan kaidah jurnalistik, disajikan secara berimbang tanpa intervensi.

Bicara Jakarta..?! Jakarta terkini, Informasi terkini di Jakarta, Powered by JTN Media. 

 
Cart