JT - Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi memproyeksikan harga emas dunia berpotensi mencapai level 3.200 dolar AS per troy ons dalam waktu dekat karena dipengaruhi oleh kebijakan tarif timbal balik atau reciprocal tarrif Amerika Serikat (AS).
Ia menuturkan peningkatan ketegangan geopolitik, terutama di Timur Tengah, juga turut memperkuat tren kenaikan harga emas sebagai aset lindung nilai.
Baca juga : Alfamidi: Penjualan Produk UMKM di Gerai Naik Hingga 65 Persen
“Tadi pagi sempat menyentuh level 3.180 (dolar AS per troy ons) ya artinya ada kemungkinan besar dalam minggu depan ya 3.200 (dolar AS per troy ons), itu akan tercapai untuk harga emas dunia. Kenapa? Karena permasalahan tensi geopolitik yang begitu kencang ya,” kata Ibrahim di Jakarta, Kamis.
Selain itu, ultimatum AS terhadap Iran untuk bekerja sama dalam masalah reaktor nuklir, juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi peningkatan harga emas.
Sebagai informasi, melansir situs harga-emas.org, harga emas dunia saat ini berada di level 3.105,60 dolar AS per troy ons.
Baca juga : Produsen minyak goreng edukasi warga HET Minyakita Rp14.000/ liter
AS di bawah kepemimpinan Donald Trump mengenakan tarif impor khusus kepada beberapa negara yang mulai berlaku pada 9 April 2025, dengan China dikenakan tarif sebesar 34 persen, Vietnam 46 persen, Taiwan 32 persen, Korea Selatan 25 persen, Uni Eropa 20 persen, dan Swiss 31 persen.
Sementara, Indonesia berada di urutan ke delapan di daftar negara-negara yang terkena kenaikan tarif AS, dengan besaran 32 persen.