JT - Balai Karantina Indonesia (Barantin) memastikan seluruh hewan ternak jenis sapi impor asal Australia yang masuk tanah air untuk program Astacita terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK)/lumpy skin disease (LSD).
Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat M Panggabean menerangkan kepastian keamanan dan kesehatan hewan sapi impor ini diperoleh dari hasil pemeriksaan serum darah hewan di peternakan milik perusahaan Tanjung Unggul Mandiri di Desa Tanjung Burung, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten pada Selasa.
Baca juga : PNM Luncurkan ASMEA untuk Pendampingan Hukum UMKM
"Kita pastikan bahwa yang masuk ke Indonesia itu benar-benar terbebas dari PMK dan LSD. Di sini sapinya didatangkan dari Australia yang diterima PT Tanjung Unggul Mandiri," katanya.
Ia mengungkapkan hewan ternak impor sebagai disediakan untuk kebutuhan pangan, khususnya program Astacita serta makan bergizi gratis (MBG) itu, telah melalui serangkaian pemeriksaan fisik dan laboratorium yang merupakan bagian dari langkah preventif untuk memastikan kesehatan sekaligus mencegah penyebaran penyakit.
Sebelum dilakukan pengiriman, hewan-hewan ternak tersebut juga telah mengikuti tahapan tindakan karantina hewan serta pemberian vaksinasi PMK dan LSD.
Baca juga : Toshiba Lakukan Pengurangan Karyawan Sebanyak Enam Persen Karyawan di Jepang
"Dan kita pastikan sapi-sapi ini diberikan vaksinasi PMK dan LSD," ucapnya.
Ia menerangkan berdasarkan data tahun 2024 terdapat 470.000 ekor hewan jenis sapi telah masuk Indonesia. Jumlah tersebut dilakukan pengawasan serta vaksinasi sesuai standar operasional prosedur (SOP) sebagai pencegahan dari penyakit menular seperti PMK.