JT - PT Hutama Karya (Persero) (HK) menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam perencanaan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) guna meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengatakan pemanfaatan AI telah diterapkan sejak 2018 pada proyek Rencana Pembangunan Jalan Tol Ruas Pekanbaru–Padang, tepatnya pada Seksi Pangkalan–Payakumbuh dan Seksi Payakumbuh–Sicincin.
Dalam prosesnya, AI membantu menentukan trase jalan tol secara otomatis, yang juga didukung oleh teknologi Light Detection and Ranging (LiDAR) untuk pemetaan topografi secara digital sejak awal 2020. Teknologi ini memberikan efisiensi yang cukup signifikan dibanding metode konvensional berbasis terestrial.
Baca juga : BSI Hadirkan Layanan Akhir Pekan di 568 Lokasi Cabang Selama Agustus
“Penggunaan AI dalam perencanaan JTTS terus dikembangkan hingga kini dan diterapkan di ruas baru yang akan digarap Hutama Karya, seperti ruas Dumai–Sp. Sigambal–Rantau Prapat, Rantau Prapat–Kisaran, serta Pelabuhan Panjang–Lematang,” jelas Adjib dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Teknologi AI dalam perencanaan jalan tol ini bekerja dengan memasukkan data desain geometrik, topografi, tata guna lahan, serta estimasi biaya. Dari data tersebut, AI menganalisis kemungkinan ratusan hingga ribuan kombinasi trase dan kemudian merekomendasikan alternatif terbaik. Adjib menyebut bahwa penerapan AI ini dilakukan pada tahap awal, sebelum dilakukan studi kelayakan lebih mendalam.
“Dari segi efisiensi, penerapan AI berhasil mempercepat proses perencanaan hingga 88 persen lebih cepat dan memangkas biaya hingga 48 persen dibandingkan metode tradisional. Ini memungkinkan perencanaan yang lebih cepat dan tetap berkualitas,” ungkap Adjib.
Baca juga : Bank Permata Catat Laba Bersih Rp3,6 Triliun pada 2024, Naik 38 Persen
Hutama Karya mengalokasikan sekitar Rp20 miliar untuk penerapan teknologi ini. Selain itu, perusahaan juga menyiapkan peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendampingan oleh ahli di bidangnya.
Adjib menambahkan, Hutama Karya kini juga tengah mengembangkan sistem manajemen aset jalan tol berbasis AI yang dirancang untuk mendeteksi dan menganalisis kerusakan jalan tol secara otomatis. Sistem ini memungkinkan identifikasi cepat terhadap potensi kerusakan, mulai dari pendeteksian hingga analisis tingkat kerusakan jalan.