JAKARTATERKINI.ID - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya negosiasi dengan Pemerintah Mesir untuk membangun rumah sakit (RS) lapangan bagi warga Palestina yang mengungsi dari Gaza di Mesir, khususnya di daerah berbatasan dengan Rafah.
Setelah upacara pelepasan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 di Dermaga Kolinlamil TNI AL, Jakarta, pada Kamis, Prabowo menyatakan bahwa proses negosiasi tidak mudah karena situasi perang yang sedang terjadi, dan banyak pihak yang terlibat dalam perundingan ini.
Baca juga : KPK Sita 11 Mobil dari Rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila dalam Kasus Gratifikasi Rita Widyasari
"Dalam situasi saat ini, kami sedang berusaha untuk bernegosiasi mengenai pengiriman rumah sakit lapangan. Tentu saja, ini melibatkan perundingan dengan berbagai pihak di lokasi tersebut," kata Prabowo.
Dia menjelaskan bahwa Indonesia memahami kesulitan yang dihadapi Pemerintah Mesir dalam memberikan izin untuk membangun RS lapangan, terutama dalam konteks tekanan yang mungkin dihadapi selama situasi perang di Gaza.
Prabowo menekankan pentingnya untuk mencegah pengusiran rakyat Palestina di Gaza dari rumah mereka akibat serangan tentara Israel.
Baca juga : BPS Catat Penurunan Harga Beras di Pasar Grosir dan Eceran Terus Berlanjut
"Kita harus memahami tekanan yang dihadapi oleh pemerintah di sana. Mereka khawatir bahwa penduduk Gaza akan diusir dari kampung halamannya. Mereka melintasi perbatasan ke Mesir dan akhirnya penduduk Palestina diusir lagi. Itu adalah kekhawatiran yang nyata," tambahnya.
Rencana pembangunan RS lapangan pertama kali diumumkan oleh Prabowo pada 1 Desember 2023, di Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat. Meskipun terdapat saran dari beberapa pihak di Mesir untuk membangun rumah sakit lapangan, namun Prabowo menjelaskan bahwa perundingan masih berlangsung untuk menentukan apakah Indonesia akan mengirimkan RS lapangan tersebut.