JT – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah menyatakan masih ada 16 perusahaan di wilayahnya yang belum membayarkan tunjangan hari raya (THR) kepada pekerja.
Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz, Rabu (9/4), mengatakan tim pengawas sudah diterjunkan untuk memeriksa perusahaan-perusahaan tersebut.
Baca juga : Pemkab Bandung Umumkan Status Darurat Banjir Selama Dua Pekan
"Jika saat pemeriksaan perusahaan belum membayar THR, maka akan diberikan nota pemeriksaan," ujarnya.
Hingga saat ini, Disnakertrans telah menerima 196 aduan terkait THR dan 48 aduan mengenai bonus hari raya (BHR). Total ada 143 perusahaan yang diadukan, ditambah dua perusahaan dalam kondisi pailit, termasuk PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), serta lima perusahaan aplikator.
Permasalahan THR bervariasi, mulai dari keterlambatan, pembayaran secara dicicil, hingga belum dibayar sama sekali. Mayoritas aduan berasal dari sektor manufaktur, disusul pendidikan, fasilitas kesehatan, dan instansi pemerintah.
Baca juga : 132 Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bogor Siap Tampung Caleg Stres
Aziz menyebut, beberapa pengadu berasal dari tenaga honorer yang sebenarnya tidak berhak menerima THR, termasuk pekerja yang masa kontraknya telah habis atau terkena PHK dalam waktu 30 hari sebelum hari raya.
Untuk aduan BHR, sebanyak 48 pekerja mengeluhkan insentif dari aplikator tidak sesuai dengan beban kerja mereka. * * *
Bagikan
