JT - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu, menggelar kirab budaya bernuansa tradisional Jawa memperingati hari jadi ke-830 daerah itu.
Seremonial dipusatkan di dalam kompleks pendopo Kabupaten Trenggalek, ditandai dengan penyerahan pusaka daerah yang telah dijamas dan diterimakan kepada Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
Baca juga : KAI Commuter Prediksi 900 Ribu Penumpang KRL di Hari Pertama
Namun sebelum itu, tiga pusaka daerah yang terdiri atas tombak dan keris sungsung tunggul nogo, panji kabupaten Trenggalek, dan dua pusaka pemberian ngarso dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X sempat diarak/dikirab keliling kota setempat.
Prosesi kirab berlangsung meriah. Banyak warga dan wisatawan yang datang untuk menyaksikan rangkaian kirab budaya hingga ritual purak tumpeng agung yang menjadi penutup kegiatan tersebut.
"Harapan kita pinayungan kaluhuran (terlindungi dalam kemuliaan), karena kita tahu bahwa kalau bahasanya tiyang sepuh le saiki kayangane lagi gonjang ganjing (ujar orang tua/sesepuh, kalau dunianya sedang bergejolak). Ya meskipun sekarang ini friksi politik, tensi politik, tekanan ekonomi, geopolitik, peperangan di mana-mana dan lainnya, itu semua kan faktor eksternal kalau dalam falsafah Jawa ya kayangan kita. Semoga kayangane ora gonjang ganjing. Bisa tercapai adil makmur, sehat sukses semuanya," ujar Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dalam pidato sambutan.
Baca juga : Unpad Menyediakan Kuota 8.456 Mahasiswa Baru pada Tahun 2024
Dalam rangkaian Hari Jadi Ke-830 Trenggalek itu, ada yang menarik yaitu meruwat boks hitam yang menjadi simbolis.
Selain meruwat benda-benda pusaka seperti dua tombak korowelang, sungsung tunggul nogo, panji kabupaten Trenggalek dan dua pusaka pemberian ngarso dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X.