JT – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan akan melibatkan tim pakar untuk mengevaluasi secara ilmiah seluruh kegiatan ekonomi di kawasan pegunungan dan perbukitan di wilayahnya, termasuk pertambangan ilegal dan pengembangan wisata.
“Saya akan mengambil sikap ilmiah. Nanti ada tim pakar yang mengevaluasi, biar mereka yang menyimpulkan secara ilmiah, jangan saya,” kata Dedi di Gedung Pakuan, Bandung, Minggu (30/3) malam.
Baca juga : BPTJ Berikan Apresiasi untuk Layanan Biskita Transpakuan di Bogor
Menurutnya, jika kegiatan ekonomi di kawasan tersebut terbukti memicu kerusakan lingkungan seperti banjir, longsor, polusi, atau kenaikan suhu, maka evaluasi akan didasarkan pada temuan ilmiah para pakar. Hasil evaluasi itu akan menjadi dasar rekomendasi teknis bagi dinas terkait.
Dedi juga menyinggung penanganan kasus Eiger Camp di Kabupaten Bandung Barat sebagai contoh. Ia berharap proses evaluasi bisa berlangsung cepat agar memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha dan masyarakat.
“Saya tidak ingin membuat ketidakpastian. Dunia usaha butuh kepastian, tapi masyarakat juga butuh jaminan bahwa bangunan atau kawasan itu tidak bermasalah,” ujarnya.
Baca juga : KNKT Lakukan Penyelidikan Awal Terkait Kecelakaan Pesawat SAM Air di Pohuwato
Sebelumnya, Gubernur Dedi bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan Menko Perekonomian Zulkifli Hasan telah menyegel empat lokasi di kawasan Puncak, Bogor, karena diduga melanggar tata ruang dan perizinan.
Empat lokasi yang disegel tersebut yakni Pabrik Teh Ciliwung di Telaga Saat, Hibisc Fantasy, kawasan Agro Wisata Gunung Mas milik PTPN I Regional 2, dan Eiger Adventure Land. Penyegelan terbaru dilakukan terhadap proyek Eiger Camp di kaki Gunung Tangkuban Parahu, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. * * *