JAKARTATERKINI.ID - Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, membantah pernyataan calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, yang menyebut seolah-olah dia diajak berbicara dalam pertemuan yang tertutup untuk membahas pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) dan kebijakan pertahanan lainnya, termasuk lumbung pangan (food estate).
Prabowo menanggapi pernyataan Anies saat segmen kelima debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam, menjelaskan bahwa pembahasan mengenai alutsista, yang kerap memuat informasi rahasia, sepatutnya tidak dibicarakan di muka umum.
Baca juga : Dapat Rekomendasi PKB, PKS Tawarkan Dani Ramdan Berkolaborasi
"Pak Anies, Pak Anies. Saya tidak bicara tertutup, saya bicara di depan Komisi I di mana semua partai yang mengusung Bapak hadir dan menyetujui yang saya ajukan, dan juga sekarang waktunya enggak ada. Jadi saya mengundang kita bicara terbuka! terbuka! silakan, tetapi saya ingatkan bapak cinta tidak dengan negara ini? Semua kekurangan kita, semua masalah kita buka di depan umum. Apa itu pantas? Di negara yang baik, di negara maju, masalah rahasia ada, Profesor. Jadi bohong saya tidak minta tertutup, saya terbuka,” kata Prabowo.
Dalam beberapa sesi debat, Prabowo secara terbuka mengundang Anies dan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, untuk duduk bersama dan membahas data, terutama soal kebijakan pertahanan RI. Prabowo telah menjabat sebagai Menteri Pertahanan sejak awal periode kedua pemerintahan Presiden RI Joko Widodo.
Terkait undangan untuk duduk bersama dan "buka-bukaan" itu, Anies menilai Prabowo sepatutnya memanfaatkan panggung debat malam ini untuk meluruskan data baik yang disampaikan dirinya maupun Ganjar apabila ada yang keliru.
Baca juga : KPUD Resmi Umumkan Nomor Urut: RK 1, Dharma 2, Pramono 3
"Menurut hemat kami, bila ada di antara kami (dia dan Ganjar, red.) yang keliru, Bapak tunjukkan, kalau tidak bisa memang datanya benar," kata Anies.
Beberapa kebijakan pertahanan Prabowo menjadi sasaran kritik Anies dan Ganjar selama debat ketiga Pilpres 2024. Ganjar dan Anies beberapa kali mengkritik kebijakan pembelian alutsista bekas Prabowo. Keduanya kompak menilai pembelian alutsista bekas itu berisiko terhadap keselamatan prajurit.
Bagikan
