JT - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyatakan akses yang luas terhadap lapangan kerja formal menjadi kunci untuk meraih bonus demografi.
"Bonus demografi hanya akan membawa dampak positif jika usia produktif memiliki akses yang luas terhadap lapangan kerja formal, sehingga berkontribusi terhadap perekonomian nasional serta penerimaan pajak negara," katanya dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Baca juga : Analis: DPR RI Tak Perlu Tambah Jumlah Komisi Meski Kementerian Bertambah
Ia memaparkan data berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, dimana Indonesia memiliki 190,98 juta jiwa dalam kelompok usia produktif. Namun, berdasarkan data Kementerian Keuangan tahun 2024, hanya 69,1 juta yang terdaftar sebagai wajib pajak individu.
Selain itu, data BPS tahun 2024 juga menyatakan bahwa angka partisipasi kerja formal masih menunjukkan kesenjangan, di mana hanya 36,32 persen perempuan yang bekerja dalam sektor formal dibandingkan dengan laki-laki sebesar 45,81 persen.
Maka, untuk mengatasi tantangan tersebut, Kemendukbangga/BKKBN meluncurkan lima program terbaik hasil cepat atau quick win sebagai langkah nyata untuk mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia dan memastikan keberlanjutan pembangunan keluarga yang berkualitas.
Baca juga : Menteri LH Soroti Pentingnya Penataan Ulang TPA untuk Kurangi Dampak Lingkungan
“Lima program quick win ini dirancang untuk memastikan bahwa bonus demografi dapat benar-benar menjadi keuntungan bagi pembangunan nasional," ucapnya.
Kelima program tersebut yakni Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Gerakan Ayah Teladan (GATE), Lansia Berdaya, Taman Asuh Anak (TAMASYA), serta integrasi layanan keluarga melalui SuperApps.