JT - Lebih dari 200 orang, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas, dan ratusan lainnya terluka setelah diserang Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Sudan dalam tiga hari terakhir, lapor portal berita Al-Araby Al-Jadeed.
Laporan yang dirilis pada Selasa (18/2) itu menyebutkan bahwa dua desa di Negara Bagian Nil Putih menjadi sasaran serangan. Sebelumnya, wilayah tersebut sepenuhnya bebas dari aktivitas militer.
Baca juga : Maskapai dari AS, Eropa, dan Asia Hentikan Penerbangan ke Israel dan Lebanon
Tentara Sudan dan pemberontak RSF saling serang untuk menguasai negara tersebut sejak April 2023.
Komite Internasional Palang Merah (ICRC) memperingatkan bahwa konflik yang terus berlanjut dapat menyebabkan wabah penyakit dan kehancuran fatal sistem layanan kesehatan.
Sementara itu, Duta Besar Sudan untuk Rusia, Mohamed Siraj, dalam wawancara dengan RIA Novosti pada awal Januari, mengungkapkan harapannya agar konflik bersenjata itu dapat berakhir pada tahun 2025.* * *
Baca juga : Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Beit Hillel, Israel
Bagikan
