JT – Komisi B DPRD DKI Jakarta menilai proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 sebagai solusi strategis dalam pengelolaan limbah di ibu kota. Oleh karena itu, perencanaan yang matang diperlukan guna memastikan keberlanjutan proyek ini.
"Kita menginginkan air-air yang mengalir di Jakarta sudah tidak terlalu terkontaminasi dengan bakteri," kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh di Jakarta, Kamis (30/1).
Baca juga : Pemkot Jakarta Barat Jaring 1.635 PPKS Sepanjang 2024, Gelandangan Jadi Kelompok Terbanyak
Nova menjelaskan bahwa proyek JSDP tidak hanya akan menciptakan lingkungan yang lebih bersih tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar jalur pipa limbah. Oleh sebab itu, ia mendorong Perumda Paljaya, PAM Jaya, dan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta untuk berkoordinasi dalam mengkaji pembangunan JSDP Zona 1 paket 5 dan 6.
Kajian ini meliputi biaya operasional proyek ke depan serta aspek hukum yang mendasarinya.
Nova menambahkan, progres pembangunan JSDP Zona 1 hingga Desember 2024 telah mencapai 22,7 persen dan ditargetkan rampung pada tahun 2027. Ia menekankan pentingnya perencanaan pengelolaan yang dilakukan sejak dini.
Baca juga : Dirlantas Polda Metro Jaya Catat Waktu Pergeseran Kemacetan Selama Ramadhan
"Bagaimana hari ini juga kita menyampaikan kalau pun ada perencanaan pengelolaan, alangkah bagusnya dari jauh-jauh hari karena 2027 selesai pembangunannya," ujarnya.
Direktur Utama Perumda Paljaya Untung Suryadi menjelaskan bahwa Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) JSDP Zona 1 berlokasi di Waduk Pluit, Jakarta Utara, dengan kapasitas 240.000 m³ per hari.