JT – Perhotelan di Bali kini semakin memperkuat ekosistem pariwisata inklusif dengan menyerap produk lokal. Langkah ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus memperkuat identitas budaya Bali.
“Upaya ini tidak hanya mendukung kemajuan ekonomi masyarakat tetapi juga memperkuat identitas Bali,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Cokorda Bagus Pemayun, di Denpasar, Jumat (6/12).
Baca juga : Jumlah Kunjungan Wisman ke Angkor Naik 37 Persen
Kolaborasi ini ditandai dengan kerja sama antara Perumda Darma Santika Kabupaten Tabanan dan perhotelan di bawah naungan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali.
Meski tidak merinci isi kerja sama tersebut, Cokorda menegaskan bahwa dampaknya akan memberikan manfaat ekonomi kepada wisatawan, pemerintah, dan masyarakat, termasuk menciptakan lapangan kerja serta menjaga kelestarian alam dan budaya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan bahwa inisiatif ini akan memperkuat rantai pasok komoditas strategis ke industri perhotelan.
Baca juga : Bali Jadi Destinasi Pilihan Wisatawan Tiongkok Selama Liburan Imlek Tahun Ini
Langkah ini membantu menjaga stabilitas harga barang dan jasa, yang pada akhirnya berdampak pada daya beli serta kesejahteraan masyarakat.
“Kerja sama ini juga sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali,” ungkap Erwin.