JT - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah Flores Timur dan masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk bersedia dipindahkan atau direlokasi guna menghindari risiko bencana lebih lanjut.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, sebanyak 2.734 kepala keluarga yang tinggal di daerah yang terdampak erupsi akan dipindahkan sebagai langkah mitigasi bencana jangka panjang. "Demi keselamatan, lebih baik kita mengambil langkah antisipatif dan memastikan bahwa anak cucu kita tidak terdampak," ujarnya.
Baca juga : Menteri Keuangan Pastikan Ibu Hamil dan Balita Mendapatkan Makan Bergizi Gratis
Relokasi ini dianggap sangat penting karena banyak warga yang masih tinggal dalam radius bahaya erupsi. Suharyanto menyatakan, sebagian besar masyarakat, terutama mereka yang berada dalam radius 7 km dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, sudah setuju untuk dipindahkan.
Dia menekankan bahwa "Gunung tidak bisa dipindah, jadi kita yang harus pindah ke tempat yang lebih aman." Pemerintah akan membantu dalam proses relokasi, termasuk menyediakan rumah untuk warga yang dipindahkan. Masyarakat juga dapat melakukan relokasi mandiri jika diinginkan.
Pada kesempatan yang sama, Suharyanto juga mengunjungi lokasi pengungsian dan memberikan bantuan simbolis kepada warga sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap kondisi mereka.
Baca juga : Pakar Sebut Gibran Gabung Golkar Isu Lama, Tapi Realistis untuk Karier Politik
Mengingat status Gunung Lewotobi Laki-Laki yang masih berada di Level IV (AWAS), BNPB mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk selalu mengikuti petunjuk dari otoritas terkait, seperti BPBD, PVMBG, dan lembaga lainnya yang menangani kegunungapian.
Selain itu, masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan, terutama di daerah aliran sungai yang berhulu di gunung tersebut, seperti Dulipali, Padang Pasir, dan Nobo, yang bisa terjadi meskipun tidak ada hujan di hilir. * * *