JT – Pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas, Feri Amsari, menegaskan bahwa keberadaan oposisi dalam pemerintahan sangat penting sebagai alternatif pilihan bagi publik dan untuk memastikan kehendak rakyat dapat diakomodasi.
"Pemerintah dirugikan kalau tidak ada oposisi," ujar Feri dalam diskusi bertajuk "Oposisi dalam Parlemen: Benteng Terakhir Melawan Tirani atau Musuh Kemajuan Bangsa?" yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa FISIP UPN Veteran Jakarta, Kamis (17/10).
Baca juga : PT Waskita Karya Optimalkan Pelayanan dengan Diskon Tarif Tol di Tol Krian - Gresik selama Libur Idul Adha
Menurut Feri, oposisi diperlukan sebagai lawan tanding pemerintah dalam membentuk kebijakan yang mencerminkan kepentingan publik. Oposisi juga berperan penting dalam menampung aspirasi masyarakat apabila pemerintah melenceng dari kehendak rakyat.
"Kalau pemerintah tidak benar, ke mana kita mengadu?" ungkapnya.
Feri menambahkan, oposisi menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat dalam pemilu lima tahun mendatang. Jika masyarakat merasa tidak puas dengan pemerintahan yang sedang berjalan, oposisi memberikan opsi lain untuk dipilih pada pemilu berikutnya.
Baca juga : BGN Pastikan Efisiensi Rp200,2 Miliar Tak Ganggu Program MBG
"Itulah rekayasa kepemiluan dan perpolitikan. Tanpa adanya rekayasa tersebut, sulit bagi pemerintahan kita untuk berkembang dengan baik," jelas Feri.
Lebih lanjut, Feri mengajak masyarakat untuk mengawal pembangunan sistem politik yang sehat serta memastikan keberadaan oposisi tetap ada dan berfungsi dengan baik.