JT - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melaporkan bahwa jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat pada fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan musim haji tahun lalu.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Indro Murwoko menyatakan bahwa pada periode ini tercatat 40 jamaah haji Indonesia yang wafat, terdiri atas 11 orang di Arafah dan 29 orang di Mina.
Baca juga : Jemaat Katolik Mulai Berdatangan ke GBK Jelang Misa Akbar Paus Fransiskus
"Secara keseluruhan, jamaah yang wafat ada 40 orang. Mereka wafat di tenda, pos kesehatan, dan rumah sakit Arab Saudi, baik di Arafah maupun Mina," kata Indro di Makkah, Sabtu.
Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat jumlah jamaah yang wafat pada periode Armuzna tahun 2023 sebanyak 64 orang, terdiri atas 13 orang di Arafah dan 51 orang di Mina.
Indro menjelaskan bahwa jamaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci mendapat penanganan sesuai prosedur. Tenaga kesehatan akan membuat Certificate of Death (COD) untuk jamaah yang meninggal.
Baca juga : KAI Meminta Maaf kepada Pelanggan Terkait Kecelakaan Kereta Api di Bandung
Setelah COD dibuat, petugas akan berkoordinasi dengan kantor maktab atau kantor sektor atau kantor daerah kerja (daker) untuk melengkapi persyaratan administrasi lainnya, seperti surat kesediaan dimakamkan.
"Setelah administrasi disiapkan, biasanya diserahkan ke Masyariq atau Maktab untuk proses pemulasaraan," jelas Indro.