JT - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memaparkan dua strategi yang telah digagas oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam menghapuskan persoalan kemiskinan ekstrem.
Gus Ipul, sapaan akrabnya di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan strategi yang pertama dilakukan oleh kepala negara adalah dengan melalukan perbaikan pada sistem data.
Baca juga : Komnas HAM Desak Sanksi Etika dan Pidana bagi Mantan Kapolres Ngada
"Strategi pertama dari Pak Presiden Prabowo adalah memperbaiki data, datanya sudah tunggal yang diemban dan diukur oleh Badan Pusat Statistik (BPS)," kata Gus Ipul.
Setelah data daru tunggal dari BPS itu terbit, Kementerian Sosial akan melakukan verifikasi guna mengetahui secara riil berapa banyak masyarakat yang masih hidup di garis kemiskinan ekstrem.
"Kami yang membantu melakukan pemutakhiran. Masih ada sekitar tujuh juta lebih penduduk yang tidak diketahui keberadaannya atau NIK (nomor induk kependudukan) sudah tidak aktif, sekarang sedang identifikasi," ujarnya.
Baca juga : Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Serukan Rehabilitasi untuk Korban Narkoba
Dia menilai bahwa kepastian mengenai data ini merupakan pedoman utama supaya bantuan sosial (bansos) yang diberikan kepada masyarakat miskin bisa tepat sasaran.
"Tentunya kami selalu mengedepankan bagaimana ketepatan kepada penerima bantuan," kata dia.