JT - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan, mengungkapkan bahwa belum seluruh wilayah Cilacap, Jawa Tengah, memasuki awal musim hujan. Berdasarkan prakiraan BMKG, sebagian wilayah akan mengalami hujan pada akhir September, sementara lainnya baru akan memasuki musim hujan pada akhir Oktober.
"Hingga saat ini, musim kemarau masih melanda sebagian wilayah Cilacap, menyebabkan krisis air bersih yang masih dirasakan warga di beberapa daerah," ujar Budi pada Selasa.
Baca juga : Polda Metro Jaya Tangkap Pria Terkait Kasus Video Asusila Melibatkan Anak Figur Publik
BPBD Cilacap telah menyalurkan bantuan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan. Hingga 30 September, bantuan berupa 404 tangki air (setara 2.020.000 liter) telah didistribusikan kepada 85.896 jiwa di 72 dusun, 36 desa, dan 14 kecamatan.
Pada 1 Oktober, BPBD berencana menyalurkan tambahan 10 tangki air ke enam desa di empat kecamatan. "Kami berharap distribusi ini dapat terealisasi sepenuhnya," kata Budi.
Menurut prakiraan dari BMKG, beberapa wilayah Cilacap, terutama pesisir selatan, sudah memasuki awal musim hujan sejak akhir September. Wilayah tengah diperkirakan akan mengalami hujan pada awal Oktober, bagian barat pada pertengahan Oktober, dan wilayah utara pada akhir Oktober.
Baca juga : Bangunan Liar dan Kios PKL di Tambun Bekasi Dibongkar Rata dengan Tanah
"Puncak musim hujan di wilayah selatan dan tengah Cilacap diprediksi terjadi pada November 2024, sementara bagian barat dan utara pada Januari-Februari 2025. Waspadai cuaca ekstrem selama masa peralihan dan puncak musim hujan," tambah Teguh Wardoyo, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung. * * *