JT - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI semakin memfokuskan upayanya pada optimalisasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan zakat. Pimpinan Baznas RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Nadratuzzaman Hosen, menyampaikan bahwa pertumbuhan donasi daring menunjukkan tren yang sangat positif.
Riset tahun 2020 menunjukkan bahwa lebih dari 75 persen pengguna internet di Indonesia mengakses layanan keuangan digital, termasuk donasi daring. Pada tahun 2021, sekitar 60 persen transaksi zakat, infak, dan sedekah di Baznas dilakukan melalui kanal digital. "Hal ini menunjukkan perubahan perilaku muzaki (pemberi zakat) dan pentingnya teknologi dalam mendukung pengelolaan zakat," ujar Nadratuzzaman.
Baca juga : Novel Baswedan dan Rekan Minta MK Hentikan Sementara Seleksi Capim KPK
Teknologi kini menjadi solusi penting dalam mendukung pengelolaan zakat, dengan memanfaatkan berbagai aspek seperti digitalisasi platform zakat online, crowdfunding, big data, AI, mobile apps, fintech, serta sistem monitoring dan pelaporan terpusat.
Untuk mendukung upaya ini, Direktur Keamanan Informasi, Data, dan Layanan Digital Baznas RI, Andrian, menjelaskan bahwa Baznas mengadakan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Teknologi Informasi (IT) pada 17-19 September 2024. Rakernis ini diikuti oleh 234 perwakilan dari Baznas provinsi/kabupaten/kota se-Indonesia.
"Rakernis ini berfokus pada penyesuaian sistem digital yang digunakan Baznas, terutama dalam memastikan keamanan informasi dalam proses pengelolaan zakat," katanya.
Baca juga : Jumlah Kendaraan Meningkat Signifikan di Gerbang Tol Jawa Timur saat Libur Idul Adha
Andrian menambahkan bahwa perlindungan data menjadi sangat penting dalam era digital saat ini untuk memastikan proses pengelolaan zakat dapat berjalan dengan aman dan lancar. Baznas juga mulai menerapkan sistem keamanan dalam proses digital marketing untuk melindungi aktivitas pemasaran digital yang bertujuan meningkatkan kesadaran publik tentang zakat.
Sebagai bagian dari pengembangan teknologi, Baznas juga memberikan pelatihan kepada para amil untuk memastikan mereka memiliki keterampilan yang memadai dalam menggunakan teknologi untuk mengelola data secara transparan dan efisien di daerah masing-masing. * * *