JT - Sekitar 1.750 narapidana di Inggris dan Wales akan dibebaskan lebih awal dalam upaya mengurangi kepadatan penjara, langkah yang digambarkan sebagai "berisiko" oleh kepala inspektur.
Data resmi yang dirilis pekan lalu menunjukkan populasi penjara di Inggris dan Wales mencapai 88.521, jumlah tertinggi sejak Kementerian Kehakiman mulai menerbitkan angka mingguan 13 tahun yang lalu.
Baca juga : Kamala Harris Resmi Menjadi Calon Presiden dari Partai Demokrat AS
Untuk mengatasi kepadatan itu, sekitar 1.750 narapidana akan dibebaskan lebih awal pada Selasa, dengan pengecualian untuk kasus pelanggaran seksual, kekerasan berat, dan terorisme, serta beberapa kasus yang melibatkan kekerasan dalam rumah tangga.
Menurut pemerintah, keputusan ini diambil sesegera mungkin agar layanan pembebasan bersyarat memiliki waktu untuk mempersiapkan diri.
Berbicara kepada Sky News, Charlie Taylor, kepala inspektur penjara untuk Inggris dan Wales, memperingatkan bahwa pembebasan dini ini dapat menjadi "berisiko."
Baca juga : Israel Minta Hamas Menyerah
"...Kami memiliki 1.700 narapidana lain, dan pada bulan Oktober, kami akan menghadapi gelombang berikutnya sekitar 2.000 narapidana yang juga akan dibebaskan.
Hal ini tentu saja membawa risiko bagi komunitas lokal dan menambah tekanan pada layanan pembebasan bersyarat yang sudah kewalahan," katanya.
Secara terpisah, pemerintah merilis laporan tahunan tentang kondisi penjara di Inggris dan Wales untuk periode April 2023 hingga Maret 2024, yang menunjukkan peningkatan populasi penjara sebesar 3.497, meningkat 4 persen dari tahun sebelumnya.