JAKARTA TERKINI - Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Ermy Puspa Yunita, mengungkapkan bahwa arsitektur "Terowongan Silaturahmi" yang baru-baru ini dikunjungi oleh Paus Fransiskus dirancang dengan gaya modern. Terowongan ini memiliki eksterior transparan yang memungkinkan visual Masjid Istiqlal dari Gereja Katedral tetap terlihat jelas.
"Terowongan Silaturahmi tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antara dua rumah ibadah tersebut, tetapi juga sebagai simbol kerukunan antarumat beragama, khususnya antara umat Islam dan Katolik," kata Ermy dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis.
Baca juga : Jepang Pemilu, Pj Gubernur DKI Ingatkan ASN Soal Etika Bermedsos
Terowongan ini memiliki panjang 28,3 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 4,1 meter, dengan total luas area mencapai 136 meter persegi dan luas keseluruhan termasuk selter mencapai 226 meter persegi. Terowongan ini merupakan salah satu lokasi yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam rangkaian kunjungannya ke Jakarta, termasuk Masjid Istiqlal.
Ermy mengungkapkan kebanggaan perseroan dalam membangun "Terowongan Silaturahmi" serta merenovasi Masjid Istiqlal. "Kami berkomitmen untuk menjaga nilai sejarah, budaya, dan kemegahan Masjid Istiqlal yang selama ini menjadi perhatian dunia," ujarnya.
Renovasi Masjid Istiqlal, yang dilakukan dari 2019 hingga Januari 2021, mencakup pembaruan tata pencahayaan dengan teknologi terkini untuk menciptakan bangunan ramah lingkungan. Perbaikan juga dilakukan pada pencahayaan luar bangunan, termasuk penerangan pada bagian kubah, yang membuat masjid berkapasitas 120 ribu jamaah ini terlihat lebih bersinar di malam hari.
Baca juga : Museum Nasional Siap Dibuka, Cek Harga Tiket dan Jam Bukanya!
Ermy menambahkan bahwa sungai yang membelah Masjid Istiqlal juga telah diperbarui untuk meningkatkan kerapian. "Perbaikan ini tidak hanya memaksimalkan fungsi masjid sebagai tempat ibadah tetapi juga memperhatikan aspek arsitektur, seni, dan estetika. Meskipun telah direnovasi, kaidah cagar budaya bangunan masjid tetap terjaga," jelasnya.
Renovasi Masjid Istiqlal adalah yang pertama dilakukan sejak 42 tahun lalu, dengan biaya mencapai Rp 511 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Kami berharap Masjid Istiqlal dapat menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia. Kedatangan Paus Fransiskus ke Istiqlal semakin mempertegas status masjid ini sebagai simbol penting di Tanah Air," tutup Ermy.