JT - Kota bersejarah Gedi yang terletak di wilayah pesisir Kenya kini resmi dicantumkan ke dalam Daftar Warisan Dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Pengumuman ini disampaikan oleh Museum Nasional Kenya (NMK) pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Menurut NMK, pengakuan ini menggarisbawahi signifikansi sejarah dan budaya Gedi, yang memperkuat posisinya sebagai bagian penting dari warisan budaya dan objek wisata Kenya yang kaya. Pencantuman ini diharapkan akan menghidupkan kembali upaya konservasi di situs bersejarah tersebut, membuka peluang baru bagi pariwisata berkelanjutan, penelitian, dan kerja sama internasional.

Mary Gikungu, Direktur Jenderal NMK, menyatakan kebanggaannya dengan pencantuman ini.

“Kami merasa sangat terhormat dengan pencantuman ini, yang menyoroti pentingnya melestarikan dan mempromosikan warisan budaya kami,” tutur Gikungu dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Nairobi, ibu kota Kenya.

“Pengakuan Gedi sebagai salah satu Situs Warisan Dunia tidak hanya mengangkat statusnya di panggung global, tetapi juga menegaskan kembali komitmen kami untuk menjaga harta karun nasional bagi generasi masa depan.”

Gedi, yang kini tinggal reruntuhan, adalah situs arkeologis penting yang menarik banyak wisatawan dan antropolog setiap tahunnya. Kota ini mencerminkan budaya Swahili yang berkembang di sepanjang garis pantai Samudra Hindia dari abad ke-13 hingga ke-17. Reruntuhan Gedi mencakup rangkaian rumah-rumah batu, sebuah istana, dan sebuah masjid, serta dikelilingi oleh hutan adat yang rimbun.

Dengan pencantuman ini, Gedi bergabung dengan delapan Situs Warisan Dunia Kenya lainnya, termasuk Taman Nasional Danau Turkana, Taman Nasional/Hutan Alam Gunung Kenya, Kota Tua Lamu, Hutan Suci Mijikenda Kaya, Fort Jesus, Sistem Danau Kenya di Lembah Celah Besar, dan Situs Arkeologis Thimlich Ohinga. * * *