Jakarta 11/9 (JT)-Pengamat ekonomi dari Universitas Jember, Adhitya Wardhono, PhD, menggarisbawahi perlunya perubahan model perdagangan di kawasan ASEAN dan mitra-mitra di Asia Tenggara. Menurutnya, perubahan ini harus menggeser model perdagangan lama yang berbasis komoditas menjadi lebih berfokus pada teknologi dan jasa berkualitas tinggi. Tujuannya adalah menciptakan sumber penerimaan ekonomi baru yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan.
Adhitya Wardhono juga mengingatkan akan pentingnya peningkatan konektivitas dan pembangunan manusia melalui berbagai aspek, termasuk digitalisasi, sektor keuangan, pertanian, dan energi. Langkah-langkah ini diharapkan akan meningkatkan nilai tambah dan daya saing ekonomi ASEAN. Fokus pada pengadaan produk intangible juga dianggap sebagai langkah penting menuju ekonomi yang lebih dinamis dan mampu memenuhi kebutuhan anggota ASEAN serta blok ekonomi lainnya.
Baca juga : Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Fokus Tingkatkan Produksi di Kaltim
Dalam konteks ketegangan geopolitik global, ASEAN tetap menjaga posisi netralnya dan membuktikan diri sebagai salah satu kawasan dengan iklim ekonomi yang stabil. Hal ini tercermin dalam upaya ASEAN untuk menjaga kedamaian antara anggotanya dan kerja sama diplomatik dalam menyelesaikan konflik serta menjalin kemitraan dengan berbagai kawasan ekonomi di luar ASEAN.
Kesimpulannya, perubahan model perdagangan dan peningkatan kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi ASEAN sebagai pemain utama dalam perekonomian global.