Jakarta, 06/9 (jt)Pakar Kesehatan Jantung, dr. Bambang Dwiputra, menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama pemeriksaan medis lengkap, untuk mengendalikan faktor risiko penyakit jantung. Ia menyarankan agar setiap orang di atas usia 20 atau 30 tahun menjalani pemeriksaan medis setidaknya sekali setahun, dan setiap 6 bulan jika ada hasil pemeriksaan yang tidak normal.
Pemeriksaan medis lengkap umumnya melibatkan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. Meskipun beberapa faktor risiko penyakit jantung tidak dapat dicegah, seperti faktor keturunan, pemeriksaan medis tetap diperlukan untuk deteksi dini.
Baca juga : Aktris dan Politikus Marissa Haque Meninggal Dunia, Keluarga Minta Doa
Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan adalah tekanan darah. Tekanan darah tinggi adalah pemicu penyakit jantung yang sering disebut sebagai pembunuh diam-diam. Bahkan jika tekanan darah tinggi tidak terasa, dampaknya bisa berbahaya. Mengatur pola makan, menghindari makanan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh, serta melakukan diet seimbang dapat membantu mengendalikan tekanan darah.
Selain itu, pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah juga dianjurkan. Tingginya angka kolesterol di Indonesia, sekitar 30 persen penduduk, sebagian besar disebabkan oleh kebiasaan makan yang buruk. Kolesterol adalah penyebab utama penyumbatan pembuluh darah jantung, sehingga penting untuk mengatur pola makan.
Dr. Bambang menyimpulkan bahwa mencegah penyakit jantung melibatkan berbagai faktor, termasuk berhenti merokok, mengatur berat badan, dan menjaga pola makan yang sehat. Penyakit jantung bisa memiliki gejala seperti nyeri dada atau sesak napas, dan tindakan medis akan dilakukan berdasarkan tingkat penyumbatan pembuluh darah.
Baca juga : 29 Musisi Gugat Lima Pasal Royalti dalam UU Hak Cipta ke MK
Tindakan yang dapat diambil meliputi penggunaan obat-obatan jika penyumbatan belum terlalu parah, atau tindakan operasi seperti pemasangan ring atau bypass jika penyumbatan sudah mencapai tingkat yang tinggi.
Semua upaya ini bertujuan untuk memastikan pasien dapat kembali beraktivitas dengan normal setelah mengalami masalah jantung.