JT - Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengintensifkan program Kampung Iklim (Proklim) di wilayahnya untuk mengatasi dampak persoalan lingkungan.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Pusat, Slamet Riyadi, menyatakan bahwa program ini dilaksanakan melalui monitoring Proklim untuk memberikan pembinaan kepada empat RW di Jakarta Pusat terkait mitigasi, adaptasi, dan kelembagaan dalam mengatasi persoalan iklim.
Baca juga : Pramono Anung Hadiri Retret Kader PDI Perjuangan di Akmil Magelang
"Saat ini, kami telah memberikan pembinaan kepada empat RW untuk mengurangi penggunaan bahan tidak ramah lingkungan, mengelola dan mengolah sampah, serta mengadakan kelembagaan terkait pengelolaan sampah," ujar Slamet di Jakarta pada hari Selasa.
Selain itu, pendekatan adaptasi juga dilakukan dengan mengajak warga untuk membuat sumur resapan dan biopori guna mengurangi dampak lingkungan. Pemerintah Kota Jakarta Pusat juga membentuk Bidang Pengelolaan Sampah Rukun Warga (BPS-RW) dan bank sampah untuk memperkuat dasar hukum dan penanggung jawab pelaksana.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Kota Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting, mengatakan bahwa kegiatan monitoring ini bertujuan untuk meraih hasil yang maksimal saat melakukan verifikasi oleh tim penilaian nasional.
Baca juga : Jaksel Gelar Pasar Murah Jelang Ramadhan 1446 H untuk Stabilkan Harga Pangan
Dia menyebutkan bahwa kesiapan RW 01 Kelurahan Gambir sudah cukup baik secara administratif, namun masih membutuhkan sentuhan akhir di lapangan terkait penataan kebersihan saluran dan penghijauan lingkungan.
Pemerintah Kota Jakarta Pusat optimis bahwa empat RW di tiga kecamatan dapat meraih predikat utama Proklim tingkat nasional tahun 2024. Keempat RW tersebut akan mengikuti verifikasi dan proses penilaian pada pertengahan Juni 2024.