JT — Pemerintah Kota Jakarta Pusat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi, terutama di gedung-gedung bertingkat di wilayah tersebut.
"Sekecil apapun potensi yang bisa kita kembangkan, kita akan kembangkan," ungkap Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, dalam pernyataannya di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Senin (21/10).
Baca juga : 100 Warga Difabel di Jakbar Ajukan Alat Bantu Fisik untuk 2025
Untuk mencapai tujuan efisiensi energi, pemerintah daerah menggandeng Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (Maskeei) guna meningkatkan konservasi dan efisiensi energi. Kerjasama ini mencakup sosialisasi oleh para pakar yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pengelolaan energi, khususnya energi terbarukan.
"Komitmen kita adalah bagaimana Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat diterapkan di setiap gedung. Dalam setiap perizinan, kami berharap ada penekanan kewajiban untuk menyiapkan tenaga surya," tambah Dhany.
Pelaksana Tugas Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Nakertransgi) Jakarta Pusat, Noviar Dinariyanti, menyatakan bahwa sosialisasi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Materi yang disampaikan mencakup kebijakan pemerintah pusat mengenai pemasangan dan pemanfaatan PLTS atap di gedung-gedung.
Baca juga : Satpol PP DKI Fasilitasi Bawaslu Copot APK
Sosialisasi ini dihadiri oleh sekitar 200 pemilik dan pengelola gedung perkantoran dan komersial di Jakarta Pusat. "Kami berharap para peserta memahami kebijakan pemerintah terkait pemasangan dan pemanfaatan PLTS," kata Noviar.
Ketua Umum Maskeei, Andhika Prastawa, mengungkapkan bahwa di DKI Jakarta terdapat 7.080 gedung perkantoran, dengan sekitar 1.500 gedung pemerintahan di Jakarta Pusat. "Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014, minimum 25 persen dari atap gedung harus ditutup dengan PLTS," tambahnya.