JT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu menggelar pertemuan dengan jajaran untuk mengevaluasi penanganan gizi balita dalam upaya mengatasi stunting di wilayah tersebut.
"Indikator keberhasilan suatu wilayah sangat ditentukan penanganan stunting. Maka kita perlu adanya evaluasi setiap satu bulan sekali. Ini sangat perlu," kata Bupati Kepulauan Seribu Junaedi saat rapat yang bertajuk "Exit Meeting Hasil Evaluasi Akselerasi Penurunan Stunting" di Jakarta, Senin
Baca juga : 714 Anak PAUD Terima Makanan Tambahan Setiap Minggu Selama Empat Bulan
Menurut dia sebagai daerah kepulauan yang penduduknya memiliki mata pencaharian nelayan, angka stunting seharusnya bisa turun mengingat sumber daya alamnya yang kaya protein.
Menurut dia penting untuk memperbanyak kerja sama memanfaatkan dana tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) perusahaan serta merangkul pejabat untuk menjadi orang tua asuh
"Alhamdulillah sudah terlibat menurunkan angka stunting di Kepulauan Seribu," kata dia.
Baca juga : BBPOM DKI Perketat Pengawasan Parsel dan Hamper Makanan Jelang Nataru
Berdasarkan Prevalensi Status Gizi Balita menurut Kabupaten/Kota di Provinsi DKI Jakarta, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kasus stunting di Kabupaten Kepulauan Seribu sudah turun menjadi 18,6 persen.
Ia mengatakan pada 2023 angka stunting tercatat 135 terdiri atas 16 anak di Kelurahan Pulau Tidung, Kelurahan Pulau Pari 16 anak, Kelurahan Pulau Untung Jawa 5 anak.