JT - Gerakan Ansar Allah (Houthi) di Yaman utara mengklaim bahwa anggotanya telah melancarkan serangan terhadap kapal tanker Inggris Andromeda Star di Laut Merah menggunakan rudal anti-kapal, yang mengenainya secara langsung. Mereka juga melaporkan berhasil menembak jatuh pesawat nirawak (drone) MQ-9 Reaper Amerika Serikat.
Menurut juru bicara militer Houthi, Yahya Saria, dalam pernyataannya di Telegram, Angkatan Laut Yaman telah melancarkan serangan tersebut dengan beberapa rudal anti-kapal, yang menghantam kapal tersebut secara langsung. Di sisi lain, Pasukan Pertahanan Udara Angkatan Bersenjata Yaman juga berhasil menembak jatuh pesawat nirawak MQ-9 AS di wilayah udara provinsi Saada.
Baca juga : MUI Desak ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu
Saria menegaskan bahwa Houthi akan terus melakukan operasi militer sampai "blokade (di Jalur Gaza oleh Israel) dihentikan" dan hingga "agresi terhadap warga Palestina" di Gaza berhenti.
Abdul Malik al-Houthi, pemimpin Houthi, dalam pernyataannya pada Kamis, menyatakan bahwa dalam 202 hari pertempuran di Jalur Gaza, mereka telah menyerang 102 kapal yang berkaitan dengan Israel, sehingga pelabuhan Eilat Israel telah berhenti berfungsi karena serangan yang terus-menerus.
Sejak dimulainya operasi militer terhadap warga Palestina di Jalur Gaza pada Oktober 2023, Houthi menyatakan bahwa mereka akan menggunakan segala cara untuk mencegah perjalanan kapal-kapal yang terkait dengan Israel melalui Laut Merah dan Laut Arab, serta kapal-kapal lain menuju pelabuhan Israel, sampai Israel mengakhiri blokade dan peperangan di Gaza.
Baca juga : Penasihat: Biden Siapkan Dukungan Maksimal bagi Ukraina di Sisa Masa Jabatan
Sementara itu, pejabat militer Amerika Serikat telah mengonfirmasi kepada CBS News bahwa pesawat nirawak MQ-9 Angkatan Udara AS jatuh di Yaman pada Jumat.
Houthi telah melakukan serangkaian serangan pada kapal komersial maupun militer di kawasan selama berbulan-bulan, sebagai tanggapan atas operasi militer Israel di Jalur Gaza. Serangan-serangan tersebut telah memicu pembentukan koalisi multinasional oleh Amerika Serikat untuk melindungi pelayaran di kawasan tersebut, serta melancarkan serangan terhadap target-target Houthi di daratan.* * *