JT - Dinas Margasatwa Kenya (Kenya Wildlife Service/KWS) memulai translokasi hampir 50 ekor gajah dari Cagar Alam Nasional Mwea ke Taman Nasional Aberdare pada Kamis (3/10). Langkah ini diambil untuk mendorong koeksistensi antara manusia dan satwa liar serta memperkuat pelestarian habitat satwa liar.

Translokasi gajah ini sesuai dengan Rencana Aksi Gajah Nasional 2023-2032 yang dikembangkan oleh KWS bersama mitranya. Rencana ini bertujuan untuk menjamin populasi gajah yang berkelanjutan, mengurangi konflik antara manusia dan gajah, serta memulihkan habitat yang terdegradasi. KWS juga menyatakan bahwa translokasi ini sejalan dengan Rencana Strategis KWS 2024-2028, yang menekankan teknik konservasi modern dan keterlibatan masyarakat.

Populasi gajah di Cagar Alam Nasional Mwea telah meningkat signifikan, dari 49 ekor pada 1979 menjadi 156 ekor saat ini. Lonjakan ini telah menyebabkan kerusakan pada properti, termasuk rumah dan lahan pertanian, serta meningkatnya konflik antara manusia dan gajah. Oleh karena itu, translokasi ini diharapkan dapat mengurangi tekanan pada kawasan tersebut dan meningkatkan kesejahteraan baik bagi gajah maupun masyarakat sekitar, yang mayoritas adalah petani miskin.

Dengan meningkatkan populasi gajah di Taman Nasional Aberdare, diharapkan juga dapat mendukung keseimbangan ekologis, mempromosikan ekopariwisata, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Sekretaris Kabinet untuk Kementerian Pariwisata dan Satwa Liar Kenya, Rebecca Miano, menegaskan bahwa translokasi ini juga akan meningkatkan keanekaragaman genetik populasi gajah dan melindungi spesies yang rentan.

Direktur Jenderal KWS, Erustus Kanga, menambahkan bahwa translokasi merupakan bagian dari kebijakan proaktif untuk merespons degradasi habitat dan konflik manusia-satwa liar secara efektif, serta memperbaiki kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat yang tinggal di dekat kawasan suaka margasatwa. * * *