JT - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengimbau semua pihak untuk saling menahan diri dan tidak saling memprovokasi, menanggapi eskalasi konflik yang terjadi di Timur-Tengah antara Iran dan Israel.
"Sikap NU sama dengan Pemerintah Indonesia menuntut dan mendesak gencatan senjata segera dan mendesak agar kekerasan segera dihentikan," ujar Gus Yahya, sapaannya, di Jakarta, Kamis.
Baca juga : PMI Luncurkan Pabrik Kantong Darah Nasional Perdana
Menurutnya, apabila konflik tidak segera diredam, maka berpotensi masuk ke dalam eskalasi yang lebih besar dan melibatkan banyak pihak.
Ia juga khawatir konflik yang terjadi dapat membuka ruang bagi kelompok-kelompok radikal dan teroris bangkit lagi, karena memiliki momentum untuk melakukan sesuatu.
"Pokoknya tidak ada jalan untuk mencegah kerusakan yang lebih besar, selain berhenti sekarang juga, sudah, lalu kita mulai bicara. Ini tanggung jawab moral dari seluruh umat manusia," kata Gus Yahya.
Baca juga : Ombudsman: Penghentian Impor Daging Kambing Demi Kepentingan Peternak Lokal
Disamping mendesak konflik agar segera dihentikan, PBNU meminta PBB untuk bertindak tegas dan meminta anggota tetap Dewan Keamanan PBB tidak memveto dan membela satu pihak.
Hak veto merupakan hak istimewa yang dimiliki anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk membatalkan keputusan, ketetapan, rancangan peraturan dan undang-undang, atau resolusi organisasi dunia tersebut.