DECEMBER 9, 2022
PEMILU

Pengamat Sebut Pilkada Serentak Jadi Sejarah Baru Kepemiluan

post-img
Ilustrasi Pilkada serentak

JT - Pengamat politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Ardli Johan Kusuma mengatakan bahwa penyelenggaraan Pilkada serentak 2024 di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota akan menjadi sejarah baru bagi perkembangan kepemiluan di Indonesia.

Namun demikian, ia mengingatkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pilkada untuk dapat mengantisipasi empat tantangan. Salah satunya, kata dia, polarisasi secara parsial.

Baca juga : Bawaslu RI Merekomendasikan 780 TPS untuk Melakukan Pemungutan Suara Ulang

"Potensi terjadinya polarisasi di masing-masing daerah akan terbuka lebar. Mungkin yang membedakan adalah level polarisasi yang terjadi antardaerah. Namun, dalam hal ini kita harus siap menghadapi isu polarisasi dan konflik yang mungkin akan terjadi di berbagai daerah secara serentak pula," kata Ardli saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Kamis.

Menurut Ardli, tantangan berikutnya yang harus diantisipasi oleh penyelenggara pemilu adalah terkait beban kerja sumber daya manusia pelaksana Pilkada serentak 2024.

"Pemilu yang akan diselenggarakan di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota tentunya membutuhkan sumber daya manusia pelaksana yang siap atau tidak siap akan menjalankan tugas. Dalam hal ini, isu kelelahan pelaksana dalam menjalankan tugas yang dalam pengalaman sebelumnya memunculkan korban jiwa harus betul-betul diperhatikan," ujarnya.

Baca juga : Timnas AMIN Serahkan 35 Bukti Tambahan dan Kesimpulan PHPU ke MK

Selain itu, Ardli menyebut kampanye hitam, berita bohong, maupun politik uang juga perlu diantisipasi. Oleh sebab itu, kata dia, penyelenggara Pilkada serentak 2024 diharapkan dapat bekerja keras dalam menangani hal tersebut.

"Berikutnya, kredibilitas penyelenggara. Tidak bisa dimungkiri bahwa masih sangat melekat saat ini dalam benak sebagian masyarakat terkait isu-isu kecurangan dalam Pilpres yang lalu, dan tentunya hal ini boleh jadi akan memunculkan sentimen negatif terhadap penyelenggaraan Pilkada serentak mendatang, sehingga KPU harus mampu menjawab hal itu," katanya.


Tentang Kami

Jakartaterkini.id merupakan transformasi dari Media sosial Instagram Jakarta terkini, yang lahir sejak tahun 2017 silam. Melalui media online kami ingin lebih berkomitmen dalam menghadirkan beragam informasi yang lebih luas, komprehensif dan faktual.

Kami berfokus menjadi media lokal Jakarta yang terkini, sesuai dengan tag line kami, Informasi terkini di Jakarta. Dibawah naungan JTN Media kami terus beradaptasi dalam segala aspek sesuai dengan perkembangan sosial terkini. Selain itu kami juga terus melakukan inovasi terhadap perkembangan teknologi agar dapat memenuhi keinginan khalayak dalam mengakses informasi.

Kami adalah media yang Independent dengan mengedepankan kaidah jurnalistik, disajikan secara berimbang tanpa intervensi.

Bicara Jakarta..?! Jakarta terkini, Informasi terkini di Jakarta, Powered by JTN Media. 

 
Cart