JT - Deputi VI Kemenko PMK, Warsito, mengatakan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendorong masyarakat untuk memanfaatkan program atau layanan mudik gratis guna mengurangi kepadatan serta risiko lalu lintas.
"Mudik diharapkan menggunakan kendaraan umum, baik yang berbayar maupun gratis, seperti bus maupun angkutan motor," ujar Warsito dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Baca juga : Kemenkes: 8.362 Fasilitas Kesehatan Terkoneksi dengan SATUSEHAT
Warsito menjelaskan bahwa pada arus mudik dan balik tahun ini, sejumlah instansi, baik dari pemerintah maupun swasta, menyediakan program angkutan gratis yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Contohnya, Kementerian BUMN menyediakan 80 ribu kursi, 40 ribu kursi dari Kementerian Perhubungan, serta sejumlah instansi/lembaga lainnya.
Upaya penyediaan angkutan gratis ini bertujuan untuk mengurangi risiko kecelakaan yang sering terjadi selama perjalanan mudik. Terutama bagi pemudik motor yang rentan, terlebih jika perjalanan diperkirakan lebih dari 4 jam.
"Dengan cara ini, mudik gratis bertujuan meminimalisir risiko di perjalanan karena kelelahan dan lain-lain," kata Warsito.
Baca juga : Ahli Gizi: Pola Asuh dan Pola Makan Memengaruhi Masalah Gizi pada Anak Indonesia
Di sisi lain, pemerintah telah menyiapkan berbagai skema agar perjalanan mudik dapat dirasakan aman dan nyaman. Hal ini termasuk koordinasi perihal jalur lintasan mudik, posko-posko, pengaturan lalu lintas, rest area, dan sebagainya.
Sementara untuk pengamanan, Polri akan mengawal para pemudik yang melintas di wilayah kategori rawan kejahatan, seperti pembegalan dan sebagainya.