JAKARTATERKINI.ID - Dr. dr. Tan Shot Yen M. Hum, seorang ahli gizi masyarakat, mengungkapkan bahwa makanan dan pola asuh memainkan peran penting dalam menyebabkan masalah gizi pada anak-anak Indonesia.
"Di Indonesia, kita menghadapi tiga masalah gizi utama, yaitu overweight, underweight, dan defisiensi mikronutrien. Misalnya, kekurangan zat besi," ujar Tan dalam siniar "Kemencast #63 - Gizi Tepat Berdasarkan Usia" yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan di Jakarta pada hari Kamis.
Baca juga : Femisida Intim Mendominasi Kasus Pembunuhan Terhadap Perempuan pada 2023
Dia menjelaskan bahwa anak-anak yang kekurangan zat besi rentan terhadap infeksi, yang kemudian dapat menyebabkan penurunan nafsu makan. Akibatnya, anak-anak tersebut sering diberi makanan apa pun yang mau dimakan, tanpa memperhatikan kualitas nutrisinya, yang pada akhirnya memperburuk masalah gizi.
Selain itu, Tan juga menyoroti masalah stunting, yang menurutnya tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan, tetapi juga tanggung jawab semua pihak untuk memberikan edukasi.
"Misalnya, saya sering temui di daerah terpencil. Bukan karena orang tua tidak mampu secara finansial, tetapi karena prioritas pengeluarannya tidak tepat. Ayah bisa merokok, sedangkan ibu masih melunasi cicilan perabotan. Maaf ya," katanya.
Baca juga : BMKG: Hujan dengan Intensitas Sedang hingga Lebat Masih Berpotensi di Sejumlah Wilayah Jawa Tengah
Tan menekankan pentingnya manajemen keuangan yang baik bagi orang tua agar mereka bisa membeli makanan lokal yang lebih terjangkau daripada makanan kemasan. Dia menegaskan bahwa Indonesia memiliki beragam bahan makanan sehat yang dapat dimanfaatkan setiap hari.
Selain itu, dia menyarankan agar orang tua memahami cara memberikan makanan yang dapat diterima oleh anak-anak mereka. Misalnya, beberapa anak mungkin lebih suka makan dengan tangan daripada sendok. Dia juga mencontohkan kasus di mana anak-anak trauma dengan sendok karena pernah diberi obat dengan sendok atau sendok tersebut mengenai gigi anak.