JT - Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mohamad Hasan, memperkirakan bahwa amunisi dan bahan peledak yang meledak di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, memiliki usia lebih dari 10 tahun.
Dalam gudang yang terbakar, Gudang Nomor 6, terdapat sekitar 160.000 munisi dan bahan peledak yang sudah kedaluwarsa, yang merupakan hasil pengembalian dari satuan-satuan di bawah Kodam Jaya.
Baca juga : Menteri Kesehatan Soroti Penggunaan Alat Kesehatan Antropometri di Puskesmas
"Amunisi dan bahan peledak yang kami kategorikan sebagai kedaluwarsa dan hasil pengembalian, usianya lebih dari 10 tahun," ujar Pangdam Jaya saat jumpa pers di dekat lokasi ledakan, Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu malam.
Mayjen TNI Mohamad Hasan menjelaskan bahwa amunisi dan bahan peledak tersebut sedang dalam proses penghapusan.
"Kami telah mengajukan surat untuk penghapusan sejak awal tahun lalu. Namun, karena prosesnya masih berlangsung, kami telah mengumpulkan dan merapikannya satu per satu," tambahnya.
Baca juga : Menkes Sebut UU Kesehatan sebagai Terobosan dari Kepemimpinan Jokowi
Dalam jumpa pers yang sama, dia juga menguraikan kronologi ledakan di gudang amunisi di Ciangsana.
Prajurit menemukan asap keluar dari Gudang Nomor 6 sekitar pukul 18.05 WIB pada hari Sabtu. Mereka segera memberitahu warga akan adanya ledakan dari arah gudang.