JT - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani memastikan bahwa pihaknya akan terus memberikan pelayanan maksimal kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mengalami kendala, termasuk dalam periode Lebaran 2024.
"BP2MI tetap berkomitmen memberikan layanan kepada PMI yang mengalami kendala, baik itu terkait masalah keimigrasian maupun kebutuhan pemulangan ke Tanah Air," ujar Kepala BP2MI Benny dalam konferensi pers di Kantor BP2MI Jakarta, Senin malam.
Baca juga : Menhut: Pengendalian Karhutla Nasional Semakin Baik, Luasan Berkurang Drastis
Dia menjelaskan bahwa layanan yang dibiayai oleh negara akan disediakan bagi PMI yang memerlukan bantuan, termasuk bagi mereka yang sakit dan harus dipulangkan ke Indonesia, bahkan dalam keadaan meninggal dunia.
"Kami telah menyiapkan petugas yang khusus melayani berbagai masalah yang dihadapi PMI, mulai dari masalah keimigrasian, kesehatan, hingga kepulangan mereka yang selesai kontrak atau ingin merayakan Idul Fitri bersama keluarga di Tanah Air," tambahnya.
Dia menegaskan bahwa layanan BP2MI tidak hanya ditujukan untuk mengantisipasi kepulangan PMI dari negara penempatan selama masa Lebaran, tetapi juga untuk mereka yang mengalami kendala dan memerlukan pemulangan.
Baca juga : Menkominfo Budi Arie Setiadi Percepat Penerapan Enam Langkah Strategis Berantas Judi Online
Beberapa layanan yang disediakan termasuk call center dan layanan informasi online yang aktif 24 jam, serta rumah singgah untuk PMI yang terkendala selama proses pemulangan. Dia juga memastikan ketersediaan 23 ambulans untuk menangani PMI yang tiba di Tanah Air dalam kondisi sakit.
Menurut data BP2MI, sebanyak 9.150 PMI diperkirakan akan tiba di Tanah Air selama masa Lebaran 2024, mengingat kontrak kerja mereka akan berakhir pada April 2024. Jumlah tersebut belum termasuk PMI yang mengambil cuti untuk pulang ke Indonesia dan PMI yang mengalami kendala dan dideportasi.