JT - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengungkap bahwa kelompok usia produktif, terutama usia muda, merupakan peminjam terbanyak pada platform pinjaman teknologi keuangan (fintech lending).
“Dari survei dan riset kami, sekitar 80 persen peminjam berasal dari usia 20 hingga 34 tahun, terutama pada platform pinjaman tunai,” ujar Ketua Umum AFPI, Entjik S. Djafar, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Baca juga : Paus Fransiskus Tutup Misa dengan Ucapan Terima Kasih untuk Warga Indonesia
Entjik menjelaskan bahwa kebanyakan gaji anak muda dengan pengalaman kerja di bawah lima tahun habis dalam beberapa minggu untuk keperluan sehari-hari.
Menurutnya, fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain seperti Singapura dan China.
Meskipun demikian, mereka masih mampu membayar pinjaman mereka dengan lancar, sebagaimana diungkapkan oleh Direktur Komunikasi Korporat AFPI, Andrisyah Tauladan.
Baca juga : Pemerintah Siapkan Badal Haji bagi Jamaah Calon Haji
“Mereka merupakan masyarakat berpenghasilan, sehingga mampu membayar pinjaman dengan baik, dan sejauh ini pembayaran mereka lancar, dengan tingkat gagal bayar di bawah tiga persen,” tambah Andrisyah.
Andrisyah menyebutkan bahwa nilai pinjaman rata-rata untuk usia produktif bervariasi, antara Rp500 ribu hingga Rp2,5 juta, dan Rp5 juta hingga Rp10 juta, tergantung pada penghasilan individu.