JAKARTATERKINI.ID - Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani dan Presiden Prancis Emmanuel Macron membahas perlunya menciptakan "perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah," serta mengecam rencana operasi Israel di Rafah, Gaza Selatan, dalam pertemuan mereka pada hari Selasa.
Tamim diterima oleh Macron di Istana Élysée saat ia memulai kunjungan kenegaraan selama dua hari di Paris.
Baca juga : Satpol PP DKI Jakarta Imbau Warga Tak Main Petasan Saat Ramadhan
Konflik di Jalur Gaza menjadi fokus pembicaraan kedua pemimpin.
"Dalam pertemuan ini, Presiden republik dan Emir Qatar membahas perlunya bekerja sama untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah dengan semua mitra kami," demikian pernyataan resmi dari Istana Élysée seperti yang dilaporkan oleh Anadolu.
Macron menegaskan kembali kesiapannya untuk berkontribusi, sambil mengingatkan bahwa satu-satunya solusi yang berkelanjutan adalah "dua negara, Israel dan Palestina, hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan."
Baca juga : Baznas Libatkan Peserta Pesantren Kilat Dalam Kegiatan Sosial Lingkungan
Kedua pemimpin menekankan pentingnya upaya mediasi yang sedang berlangsung di kedua wilayah tersebut untuk menghentikan kekerasan di Gaza. Mereka mendesak untuk mencapai gencatan senjata segera dan permanen agar bantuan kemanusiaan dapat mencapai Gaza dan untuk melindungi warga sipil.
Macron dan Emir Qatar juga mengecam rencana operasi Israel di Rafah, kota di selatan Gaza yang menjadi tempat perlindungan bagi sekitar 1 juta pengungsi Palestina.