JAKARTATERKINI.ID - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa Pemerintah akan mempercepat penambahan stok beras Bulog untuk menghadapi periode Ramadhan dan Idul Fitri 2024.
Arief mengatakan bahwa dalam rapat sidang kabinet paripurna pada Senin (26/2), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kementerian dan lembaga untuk fokus mempersiapkan stok pangan atau kebutuhan bahan pokok guna mencegah kelangkaan atau ketidakstabilan harga.
Baca juga : Pakar Keamanan Siber: Waspada Ancaman Dari Teknologi Kecerdasan Buatan
"Inflasi yang paling tinggi saat ini adalah beras. Jadi beras ini menjadi perhatian utama Pak Presiden (Joko Widodo), percepat penambahan stoknya Bulog (beras)," ujar Arief di Depok, Jawa Barat, pada Selasa.
Arief menjelaskan bahwa stok di gudang Bulog setidaknya harus terisi sebanyak 1,2 juta ton beras. Namun, data terakhir menunjukkan stok beras hanya berada di angka 800 ribu ton. Saat ini, beras yang sedang dalam proses pengiriman dari luar negeri atau goods in transit berada di kisaran angka 500 ribu hingga 600 ribu ton.
"Kita harus menjaga stok di 1,4 juta ton," kata Arief.
Baca juga : Kemenkes Bantah Fitnah Terkait Pemecatan Dekan FK Unair
Lebih lanjut, untuk menjaga stabilitas harga, Bapanas juga akan mengisi stok-stok beras baik di ritel modern ataupun pasar tradisional.
Arief memastikan bahwa ketersediaan beras di pasar tradisional dan ritel modern akan selalu aman, meski memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendistribusikannya.