JT - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, menyangkal bahwa terjadi peningkatan kasus perundungan di pesantren, namun ia mengakui bahwa kasus-kasus tersebut kini lebih mudah terungkap di lapangan karena adanya dua faktor pendukung.
"Pertama, adanya media sosial (medsos) yang memfasilitasi publik untuk mengetahui kasus-kasus perundungan. Kedua, korban saat ini lebih berani untuk melaporkan," jelas I Gusti Ayu Bintang dalam kunjungannya di Shelter Pattingalloang dan Kelompok Wanita Nelayan Fatimah Az-Zahra di Makassar, pada Rabu (27/3).
Baca juga : BGN Luncurkan Rumah Susu untuk Berdayakan Peternak Lokal di MBG
Dia menjelaskan bahwa realitas di lapangan tidak menunjukkan peningkatan kasus perundungan, melainkan lebih karena pengaruh medsos, serta karena korban atau keluarganya kini lebih berani melaporkan.
Menurutnya, ruang-ruang pendidikan, seperti asrama atau pesantren, seharusnya menjadi tempat yang aman, terutama asrama yang berbasis agama.
"Mereka yang berada di asrama berbasis agama, harapan para orang tua adalah agar anak-anak mereka merasa aman dan nyaman," katanya.
Baca juga : BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jabar-DIY pada 16-19 Desember
Khusus untuk pesantren, dia mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) sebagai kementerian yang bertanggung jawab terhadap pesantren.
"Koordinasi intensif telah dilakukan dengan Kementerian Agama terkait perundungan dan kekerasan di pendidikan asrama berbasis agama," ujarnya.