JAKARTATERKINI.ID - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Betty Epsilon Idroos mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi infrastruktur serta sumber daya manusia (SDM) Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) terkait kesalahan data yang terjadi antara hasil C yang diunggah ke Sirekap dengan data di tempat pemungutan suara (TPS).
"Sistem ini sangat bergantung pada manusianya, apa pun jenis sistem informasi yang digunakan juga sangat bergantung pada penggunanya. Oleh karena itu, ini menjadi bagian dari evaluasi KPU," ujar Betty saat diwawancarai di gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca juga : Bawaslu DKI Duga Caleg Lakukan Politik Uang Jelang PSL di Jakarta Utara
Dia menjelaskan bahwa pengunggahan data yang dilakukan oleh petugas di setiap TPS memerlukan infrastruktur yang memadai, seperti telepon genggam atau ponsel serta jaringan internet yang cepat.
Proses ini memerlukan fotografi data hasil C oleh setiap anggota KPPS menggunakan perangkat gawai mereka, yang kemudian diunggah ke situs Sirekap.
Sirekap menggunakan teknologi pengenalan tanda optis (optical mark recognition/OMR) dan pengenalan karakter optis (optical character recognition/OCR).
Baca juga : KPU Jawa Barat Ingatkan Masyarakat Soal Berita Hoaks Jelang Pemilu
Teknologi tersebut memungkinkan pengenalan pola tulisan manual dan konversi langsung ke dalam data numerik di Sirekap.
Namun, terdapat kendala ketika teknologi Sirekap tidak dapat mengenali foto tulisan angka dengan baik, sehingga menyebabkan perbedaan data numerik.