JAKARTATERKINI.ID - Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) mengusulkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk menerapkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) guna mencegah kesalahan input data.
Menurut Dewan Pakar Timnas AMIN, Bambang Widjojanto, penerapan AI dalam Sirekap memungkinkan sistem menjadi lebih presisi dalam merekam data dari setiap tempat pemungutan suara (TPS).
Baca juga : KPPS di Karanganyar Demak Bangun TPS Untuk PSL Besok
"Contohnya, untuk data setiap TPS, AI bisa mematok angka tertentu, misalnya maksimal 300. Jadi, jika angka melebihi batas tersebut, sistem tidak akan menerima," ungkap Bambang usai konferensi pers Sebuah Perjalanan Kawal Suara dan Telusur Etika di Jakarta, Jumat.
Beberapa hari terakhir, ramai beredar di media sosial informasi tentang aplikasi Sirekap yang diduga melakukan manipulasi atau penggelembungan data. Terdapat perbedaan data antara hasil perolehan suara di TPS dengan hasil yang tercantum dalam Sirekap.
Sementara itu, Deputi Hubungan Antarlembaga Timnas AMIN, Putra Jaya Husain, juga menyatakan telah melihat perubahan tersebut, termasuk kenaikan signifikan suara salah satu pasangan calon (paslon) hanya dalam waktu beberapa menit. Sebaliknya, terjadi penurunan suara yang signifikan pada paslon lainnya.
Baca juga : Timnas AMIN Serahkan 35 Bukti Tambahan dan Kesimpulan PHPU ke MK
"Ini sangat signifikan dalam kurun waktu sekitar 30 menit. Entah ini dilakukan oleh pihak internal KPU atau dari luar KPU yang dapat menembus sistem," ujar Putra dalam diskusi tersebut.
Dengan demikian, Putra berharap KPU RI dapat bersedia melibatkan tim teknologi dan informasi dari setiap paslon untuk melakukan forensik terkait masalah data suara, atau bahkan membentuk tim independen untuk menyelidiki berbagai kemungkinan tersebut sebagai langkah alternatif yang lebih dapat dipercaya.